Bisa Gitu?...Polda Metro benarkan anggota PDIP adu pukul dengan saksi Ahok |
Polda Metro Jaya membenarkan insiden saling pukul antara anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Pandapotan Sinaga dengan seorang saksi dari pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Ahok-Djarot di TPS 18 RW 07, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, siang tadi.
"Iya, iya (anggota DPRD)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komhes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, hari ini.
Insiden baku hantam itu terjadi saat berlangsung pemungutan suara di TPS menyusul teguran Pandapotan kepada seorang saksi di TPS yang tidak menggunakan baju kotak-kotak. Saksi itu menjawab, dia dilarang oleh petugas TPS dan Panwas untuk menggunakan baju kotak-kotak.
Mendengar jawaban itu, Pandapotan marah dan memukul saksi sehingga terjadi
saling pukul antara keduanya. Warga sempat melerai dan keributan terhenti. Tapi sekitar 30 menit, datang lima orang mengenakan baju kotak-kotak ke TPS dan salah seorang di antaranya langsung memukul saksi.
Mereka juga memukul ketua RW dan membuat warga marah dan memukuli seorang berbaju kotak-kotak itu.
Menurut Argo, pemaksaan penggunaan atribut kotak-kotak yang dilakukan oleh Pandapotan merupakan awal permasalahan.
"Ya kalau kotak-kotaknya hitam putih kan gak masalah, tapi ini persis seperti yang digunakan untuk salah satu paslon," kata Argo
sumber : rimanews
Bisa Gitu?...Polda Metro benarkan anggota PDIP adu pukul dengan saksi Ahok |
Polda Metro Jaya membenarkan insiden saling pukul antara anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Pandapotan Sinaga dengan seorang saksi dari pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Ahok-Djarot di TPS 18 RW 07, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, siang tadi.
"Iya, iya (anggota DPRD)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komhes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, hari ini.
Insiden baku hantam itu terjadi saat berlangsung pemungutan suara di TPS menyusul teguran Pandapotan kepada seorang saksi di TPS yang tidak menggunakan baju kotak-kotak. Saksi itu menjawab, dia dilarang oleh petugas TPS dan Panwas untuk menggunakan baju kotak-kotak.
Mendengar jawaban itu, Pandapotan marah dan memukul saksi sehingga terjadi
saling pukul antara keduanya. Warga sempat melerai dan keributan terhenti. Tapi sekitar 30 menit, datang lima orang mengenakan baju kotak-kotak ke TPS dan salah seorang di antaranya langsung memukul saksi.
Mereka juga memukul ketua RW dan membuat warga marah dan memukuli seorang berbaju kotak-kotak itu.
Menurut Argo, pemaksaan penggunaan atribut kotak-kotak yang dilakukan oleh Pandapotan merupakan awal permasalahan.
"Ya kalau kotak-kotaknya hitam putih kan gak masalah, tapi ini persis seperti yang digunakan untuk salah satu paslon," kata Argo
sumber : rimanews
0 Komentar untuk "Bisa Gitu?...Polda Metro benarkan anggota PDIP adu pukul dengan saksi Ahok"