Mengejutkan !!...Inilah Fakta di Balik Amukan dan Bentakan Bos Freeport ke Anggota DPR

Mengejutkan !!...Inilah Fakta di Balik Amukan dan Bentakan Bos Freeport ke Anggota DPR
Mengejutkan !!...Inilah Fakta di Balik Amukan dan Bentakan Bos Freeport ke Anggota DPR


Kemarin, bos PT Freeport Indonesia Chappy Hakim bersitegang dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Hanura Mukhtar Tompo. Mukhtar mengaku Chappy mengamuk dan membentak dirinya usai rapat dengar pendapat umum (RDPU) komisi VII bersama 12 perusahaan tambang.

Masalah ini, menurut Mukhtar, dikarenakan persoalan konsistensi janji Freeport untuk membangun smelter. Perdebatan mengenai masalah smelter ini ternyata bukan yang pertama.

Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi juga pernah menyentil bos Freeport mengenai smelter. Menurut Kurtubi, Freeport bertele-tele dalam hal pembangunan Smelter. Bahkan, Kurtubi menyebut ini hanya akal akalan Freeport agar mendapat izin perpanjangan ekspor konsentrat selama 6 bulan sekali.

"Freeport dari 2015 sampe 2017 tidak ada pembangunan smelter di Gresik. Ini akal akalan supaya izin ekspor dikeluarkan 6 bulan sekali," tuturnya dalam rapat di Senayan, Jakarta, Rabu (7/12).

Anggota Komisi VII DPR, Endre Saifoel, menyebut polemik proses pembangunan pabrik pemurnian mineral atau smelter yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia bak sebuah sinetron. "Ini masalah smelter seperti sinetron tersanjung, berepisode tapi tidak selesai-selesai," ujarnya.

"Karena sudah sampai 2014 (sesuai kesepakatan UU), Freeport juga belum melaksanakan itu. Mereka berjanji terus setiap enam bulan, itulah kenapa saya bilang seperti sinetron. Sampai saat sekarang tidak ada apa-apanya (pembangunan) di Gresik," sambungnya.

Kemarin, usai kembali disinggung mengenai smelter, Chappy Hakim tak bisa lagi bersabar. Dia membentak anggota DPR yang menanyakan hal tersebut.

Apa saja fakta di balik aksi Chappy Hakim tersebut? Berikut ulasannya :


1. Chappy mengamuk disentil masalah konsistensi


Mukhtar bercerita awalnya meminta sikap konsisten dari PT Freeport Indonesia terkait pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur. 

"Konsisten yang saya maksud internal Freeport sendiri, atau Freeport dengan lembaga lain yang menjadi mitra dalam membangun smelter. Selama ini lain jawaban Gresik, lain jawaban Freeport," kata Mukhtar di Gedung DPR, Jakarta. 

Usai melontarkan pernyataan tersebut, Politikus Hanura itu langsung menghampiri Chappy Hakim untuk bersalaman saat rapat telah dinyatakan ditutup. Namun, saat sudah mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Chappy Hakim, Mukhtar mengaku mantan Kasau tersebut menolak untuk bersalaman dengan dirinya. 

"Dia (Chappy Hakim) sensi. Di tepis tangan, dia tunjuk dada, baju saya kena," ucapnya.

Dia mengaku, Chappy Hakim naik pitam atas pernyataannya itu. "Kau jangan macam-macam? Mana? Mana, kata kalian, tidak konsisten? Saya konsisten. Mana (tidak konsisten)?" kata Mukhtar menirukan pernyataan Chappy Hakim yang sembari marah-marah.

Setelah itu, menurut pengakuan Mukhtar, Chappy Hakim langsung pergi usai membentak dirinya. "Dia pergi, saya diam saja," katanya.


2. Chappy Hakim akan dipolisikan


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VII, Mukhtar Tompo, mempertimbangkan untuk melaporkan bos PT Freeport Indonesia Chappy Hakim ke kepolisian atas perlakuannya. Mukhtar dan Chappy sempat bersitegang saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi VII dengan 12 Perusahaan Tambang.

Namun, Mukhtar menambahkan dirinya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan ketua umum partainya yakni Oesman Sapta Odang (OSO) apakah akan menempuh jalur hukum atas perlakuan Chappy Hakim tersebut.

"Saya akan berkonsultasi dengan ketua partai saya," katanya di Gedung DPR,


3. Ketum Hanura marah besar atas perlakuan Chappy Hakim


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VII, Mukhtar Tompo, mengungkapkan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) marah atas perlakuan bos Freeport Chappy Hakim pada dirinya. Ini dikatakan usai dia ditelepon OSO untuk mengetahui duduk masalah ini.

"Pak OSO telepon saya, dia sudah tahu masalah ini. Dia marah besar," katanya di Gedung DPR


Atas perlakuan Chappy ini, Mukhtar berencana untuk melaporkannya ke kepolisian. Namun, keputusannya akan menunggu hasil konsultasi dengan OSO.

4. Chappy sempat lontarkan alasan smelter lamban dibangun


Chappy mengatakan, kesiapan Freeport membangun smelter sangat bergantung pada perpanjangan izin ekspor konsentrat yang akan berakhir pada 11 Januari 2017 mendatang. Padahal, izin ekspor tambang mentah ini telah diperpanjang pada 8 Agustus 2016 lalu.

Apabila pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM memberi perpanjangan, Chappy berjanji akan membangun smelter.

"Kepastian perpanjangan kontrak (ekspor konsentrat) yang berhubungan erat dengan ketersediaan dana untuk pembangunan smelter. itu gambaran besarnya," kata dia.


5. Dianggap hina Indonesia, Chappy Hakim diminta dipecat


Anggota DPR dari Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) Akbar Faizal geram dengan insiden yang terjadi saat rapat dengar pendapat antara Komisi VII dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Chappy Hakim. Akbar menilai, perilaku Chappy membentak anggota DPR dari Fraksi Hanura Mukhtar Tompo tidak beretika.

"Dengan ini saya menyatakan protes keras. Perilaku barbar Presir Freeport ini sekaligus pernghinaan besar kepada Indonesia" tegas Akbar Faizal melalui pesan tertulisnya yang diterima merdeka.com.

Tidak cukup sampai di situ, Akbar meminta Freeport memecat Chappy Hakim atas perilakunya terhadap anggota DPR. "Meminta manajemen atau kantor pusat Freeport Internasional untuk memberhentikan saudara Chappy Hakim sebagai Presdir PT Freeport Indonesia," ujar Akbar.

Akbar juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk menghentikan sementara seluruh perjanjian dan kesepakatan dengan Freeport hingga batas waktu yang belum ditentukan. Menurutnya, sikap keras ini perlu untuk menegakkan kehormatan Indonesia. Sebab, Mukhtar Tompo adalah anggota DPR yang mendapat mandat resmi berdasarkan konstitusi sebagai wakil rakyat.



Sumber : merdeka.com
Mengejutkan !!...Inilah Fakta di Balik Amukan dan Bentakan Bos Freeport ke Anggota DPR
Mengejutkan !!...Inilah Fakta di Balik Amukan dan Bentakan Bos Freeport ke Anggota DPR


Kemarin, bos PT Freeport Indonesia Chappy Hakim bersitegang dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Hanura Mukhtar Tompo. Mukhtar mengaku Chappy mengamuk dan membentak dirinya usai rapat dengar pendapat umum (RDPU) komisi VII bersama 12 perusahaan tambang.

Masalah ini, menurut Mukhtar, dikarenakan persoalan konsistensi janji Freeport untuk membangun smelter. Perdebatan mengenai masalah smelter ini ternyata bukan yang pertama.

Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi juga pernah menyentil bos Freeport mengenai smelter. Menurut Kurtubi, Freeport bertele-tele dalam hal pembangunan Smelter. Bahkan, Kurtubi menyebut ini hanya akal akalan Freeport agar mendapat izin perpanjangan ekspor konsentrat selama 6 bulan sekali.

"Freeport dari 2015 sampe 2017 tidak ada pembangunan smelter di Gresik. Ini akal akalan supaya izin ekspor dikeluarkan 6 bulan sekali," tuturnya dalam rapat di Senayan, Jakarta, Rabu (7/12).

Anggota Komisi VII DPR, Endre Saifoel, menyebut polemik proses pembangunan pabrik pemurnian mineral atau smelter yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia bak sebuah sinetron. "Ini masalah smelter seperti sinetron tersanjung, berepisode tapi tidak selesai-selesai," ujarnya.

"Karena sudah sampai 2014 (sesuai kesepakatan UU), Freeport juga belum melaksanakan itu. Mereka berjanji terus setiap enam bulan, itulah kenapa saya bilang seperti sinetron. Sampai saat sekarang tidak ada apa-apanya (pembangunan) di Gresik," sambungnya.

Kemarin, usai kembali disinggung mengenai smelter, Chappy Hakim tak bisa lagi bersabar. Dia membentak anggota DPR yang menanyakan hal tersebut.

Apa saja fakta di balik aksi Chappy Hakim tersebut? Berikut ulasannya :


1. Chappy mengamuk disentil masalah konsistensi


Mukhtar bercerita awalnya meminta sikap konsisten dari PT Freeport Indonesia terkait pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur. 

"Konsisten yang saya maksud internal Freeport sendiri, atau Freeport dengan lembaga lain yang menjadi mitra dalam membangun smelter. Selama ini lain jawaban Gresik, lain jawaban Freeport," kata Mukhtar di Gedung DPR, Jakarta. 

Usai melontarkan pernyataan tersebut, Politikus Hanura itu langsung menghampiri Chappy Hakim untuk bersalaman saat rapat telah dinyatakan ditutup. Namun, saat sudah mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Chappy Hakim, Mukhtar mengaku mantan Kasau tersebut menolak untuk bersalaman dengan dirinya. 

"Dia (Chappy Hakim) sensi. Di tepis tangan, dia tunjuk dada, baju saya kena," ucapnya.

Dia mengaku, Chappy Hakim naik pitam atas pernyataannya itu. "Kau jangan macam-macam? Mana? Mana, kata kalian, tidak konsisten? Saya konsisten. Mana (tidak konsisten)?" kata Mukhtar menirukan pernyataan Chappy Hakim yang sembari marah-marah.

Setelah itu, menurut pengakuan Mukhtar, Chappy Hakim langsung pergi usai membentak dirinya. "Dia pergi, saya diam saja," katanya.


2. Chappy Hakim akan dipolisikan


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VII, Mukhtar Tompo, mempertimbangkan untuk melaporkan bos PT Freeport Indonesia Chappy Hakim ke kepolisian atas perlakuannya. Mukhtar dan Chappy sempat bersitegang saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi VII dengan 12 Perusahaan Tambang.

Namun, Mukhtar menambahkan dirinya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan ketua umum partainya yakni Oesman Sapta Odang (OSO) apakah akan menempuh jalur hukum atas perlakuan Chappy Hakim tersebut.

"Saya akan berkonsultasi dengan ketua partai saya," katanya di Gedung DPR,


3. Ketum Hanura marah besar atas perlakuan Chappy Hakim


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VII, Mukhtar Tompo, mengungkapkan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) marah atas perlakuan bos Freeport Chappy Hakim pada dirinya. Ini dikatakan usai dia ditelepon OSO untuk mengetahui duduk masalah ini.

"Pak OSO telepon saya, dia sudah tahu masalah ini. Dia marah besar," katanya di Gedung DPR


Atas perlakuan Chappy ini, Mukhtar berencana untuk melaporkannya ke kepolisian. Namun, keputusannya akan menunggu hasil konsultasi dengan OSO.

4. Chappy sempat lontarkan alasan smelter lamban dibangun


Chappy mengatakan, kesiapan Freeport membangun smelter sangat bergantung pada perpanjangan izin ekspor konsentrat yang akan berakhir pada 11 Januari 2017 mendatang. Padahal, izin ekspor tambang mentah ini telah diperpanjang pada 8 Agustus 2016 lalu.

Apabila pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM memberi perpanjangan, Chappy berjanji akan membangun smelter.

"Kepastian perpanjangan kontrak (ekspor konsentrat) yang berhubungan erat dengan ketersediaan dana untuk pembangunan smelter. itu gambaran besarnya," kata dia.


5. Dianggap hina Indonesia, Chappy Hakim diminta dipecat


Anggota DPR dari Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) Akbar Faizal geram dengan insiden yang terjadi saat rapat dengar pendapat antara Komisi VII dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Chappy Hakim. Akbar menilai, perilaku Chappy membentak anggota DPR dari Fraksi Hanura Mukhtar Tompo tidak beretika.

"Dengan ini saya menyatakan protes keras. Perilaku barbar Presir Freeport ini sekaligus pernghinaan besar kepada Indonesia" tegas Akbar Faizal melalui pesan tertulisnya yang diterima merdeka.com.

Tidak cukup sampai di situ, Akbar meminta Freeport memecat Chappy Hakim atas perilakunya terhadap anggota DPR. "Meminta manajemen atau kantor pusat Freeport Internasional untuk memberhentikan saudara Chappy Hakim sebagai Presdir PT Freeport Indonesia," ujar Akbar.

Akbar juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk menghentikan sementara seluruh perjanjian dan kesepakatan dengan Freeport hingga batas waktu yang belum ditentukan. Menurutnya, sikap keras ini perlu untuk menegakkan kehormatan Indonesia. Sebab, Mukhtar Tompo adalah anggota DPR yang mendapat mandat resmi berdasarkan konstitusi sebagai wakil rakyat.



Sumber : merdeka.com

Related : Mengejutkan !!...Inilah Fakta di Balik Amukan dan Bentakan Bos Freeport ke Anggota DPR

0 Komentar untuk "Mengejutkan !!...Inilah Fakta di Balik Amukan dan Bentakan Bos Freeport ke Anggota DPR"